PENALARAN adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera
(pengamatan empirik) yang
menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang
sejenis juga akan terbentuk proposisi– proposisi yang sejenis, berdasarkan
sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan
sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang
disebut menalar.
Dalam penalaran, proposisi yang
dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil
kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence).
Ada dua jenis metode dalam menalar
yaitu induktif dan deduktif.
PROPOSISI
adalah pernyataan tentang hubungan yang terdapat
di antara subjek dan predikat. Dengan kata lain, proposisi adalah pernyataan
yang lengkap dalam bentuk subjek-predikat atau term-term yang membentuk
kalimat. Kaliimat Tanya,kalimat perintah, kalimat harapan , dan kalimat inversi
tidak dapa disebut proposisi. Hanya kalimat berita yang netral yang dapat
disebut proposisi. Tetapi kalimat-kalimat itu dapat dijadikan proposisi apabila
diubah bentuknya menjadi kalimat berita yang netral.
EVIDENSI adalah semua fakta yang ada , yang di hubung – hubungkan untuk
membuktikan adanya sesuatu . Evidensi merupakan hasil pengukuran dan pengamatan
fisik yang di gunakan untuk memahami sebuah atau sesuatu fenomena . Evidensi
sering juga di sebut bukti empiris (http://sherlyvanleun.blogspot.com/2013/04/pengertian-penalaran-evidensi-dan_8723.html)
INFORMASI
adalah pesan (ucapan atau ekspresi) atau
kumpulan pesan yang terdiri dari order
sekuens dari simbol,
atau makna yang dapat ditafsirkan dari pesan atau kumpulan pesan. Informasi dapat
direkam atau ditransmisikan (http://id.wikipedia.org/wiki/Informasi)
INFERENSI
adalah
mekanisme berfikir dan pola-pola penalaran yang digunakan oleh sistem untuk
mencapai suatu kesimpulan. Metode ini akan menganalisa masalah tertentu dan
selanjutnya akan mencari jawaban atau kesimpulan yang terbaik. Penalaran
dimulai dengan mencocokan kaidah-kaidah dalam basis pengetahuan dengan
fakta-fakta yang ada dalam basis data.
Ada dua metode inferensi yang dapat
digunakan, yaitu:
Forward chaining merupakan metode
inferensi yang melakukan penalaran dari suatu masalah kepada solusinya. Jika
klausa premis sesuai dengan situasi (bernilai TRUE), maka proses akan
menyatakan konklusi. Forward chaining adalah data-driven karena inferensi
dimulai dengan informasi yang tersedia dan baru konklusi diperoleh. Jika suatu
aplikasi menghasilkan tree yang lebar dan tidak dalam, maka gunakan forward
chaining. (http://andini-andhini.blogspot.com/2013/04/pengertian-penalaran-danproposisi.html)
CARA MENGUJI FAKTAUntuk menetapkan apakah data atau informasi yang kita
peroleh itu merupakan fakta, maka harus diadakan penilaian. Penilaian tersebut
baru merupakan penilaian tingkat pertama untuk mendapatkan keyakitan bahwa
semua bahan itu adalah fakta, sesudah itu pengarang atau penulis harus
mengadakan penilaian tingkat kedua yaitu dari semua fakta tersebut dapat
digunakan sehingga benar-benar memperkuat kesimpulan yang akan diambil.
1. Konsistensi
2. Koherensi
2. Koherensi
CARA MENGUJI AUTORITAS Seorang penulis yang objektif selalu
menghidari semua desas-desus atau kesaksian dari tangan kedua. Penulis yang
baik akan membedakan pula apa yang hanya merupakan pendapat saja atau pendapat
yang sungguh-sungguh didasarkan atas penelitian atau data eksperimental.
1. Tidak mengandung prasangka
2. Pengalaman dan pendidikan autoritas
3. Kemashuran dan prestise
4. Koherensi dengan kemajuan
2. Pengalaman dan pendidikan autoritas
3. Kemashuran dan prestise
4. Koherensi dengan kemajuan
KUTIPAN dalam penulisan makalah, penulisan ilmiah, skripsi,
buku dan lain-lain seringkali dipergunakan kutipan-kutipan untuk menegaskan isi
uraian pustaka. Kutipan adalah pinjaman
kalimat atau pendapat dari seorang pengarang atau ucapan seseorang terkenal,
baik terdapat dalam buku-buku atau majalah-majalah.
Dalam bahasa Indonesia terdapat dua
jenis kutipan, yaitu
1. Kutipan Langsung
Kutipan
langsung adalah kutipan yang ditulis sama persis dengan sumber aslinya, baik
bahasa maupun ejaannya. Cara penulisannya sebagai berikut :
a)
Kutipan yang panjangnya kurang dari empat baris dimasukkan kedalam teks,
1. Diketik seperti ketikan teks
2.Diawali
dan diakhiri dengan tanda (“)
3. Sumber
rujukan ditulis langsung sebelum atau sesudah teks kutipan
b)
Kutipan yang terdiri dari empat baris atau lebih,
1. Diketik
satu spasi
2. Dimulai
tujuh ketukan dari batas tepi kiri
3. Sumber
rujukan ditulis langsung sebelum teks kutipan
2. Kutipan tidak langsung
Kutipan
tidak langsung adalah kutipan yang tidak sama persis dengan aslinya. Adapun
cara penulisannya sebagai berikut :
1.
Kalimat-kalimat
yang mengandung kutipan ide tersebut ditulis dengan spasi rangkap sebagaimana
dengan teks biasa
2.
Semua
kutipan harus dirujuk
3.
Sumber-sumber
rujukan harus ditulis sebelum atau sesudah kalimat-kalimat yang mengandung
kutipan
Sumber :
http//wikipedia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar