Nama :
Eva astri Arwina
Kelas :
3EA03
NPM :
12211515
BAB 5
Sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Sumber daya
ekonomi
Sumber Daya Ekonomi adalah segala sumber daya
yang dimiliki berupa barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia, baik
itu yang berasal dari sumber daya alam (SDA) maupun dari sumber daya manusia
(SDM) yang dapat memberikan manfaat atau keuntungan (benefit), serta dapat
diolah sebagai modal dasar dalam pembangunan ekonomi. Terdiri dari:
A.
Sumber Daya Alam (SDA)
Semua sumber / kekayaan yang berasal dari alam (Tanah, air, angin, cahaya
matahari, mineral, dsb).
B.
Sumber Daya Manusia
(SDM)
Semua kegiatan manusia baik jasmani (fisik) maupun rohani yang bertujuan
untuk kegiatan produksi.
C.
Sumber Daya
Kewirausahaan
Suatu sikap, perilaku, semangat seseorang dalam menangani sebuah
usaha atau kegiatan ekonomi, sehingga dapat menghasilkan keuntungan.
D.
Sumber Daya Modal
Sumber daya yang dibuat oleh manusia baik berupa uang maupun barang yang
dapat digunakan dalam membantu proses kegiatan produksi.
Sumber daya ekonomi mempengaruhi sumber daya konsumen, atau biasa dikenal
dengan potensi ekonomi. Keadaan ekonomi konsumen sangat mempengaruhi konsumen
tersebut dalam mengambil sebuah keputusan. Keputusan konsumen sehubungan dengan
produk sangat dipengaruhi oleh jumlah sumber daya ekonomi yang dimiliki
pada saat ini maupun pada masa yang akan datang. Berikut ini adalah pembagian
sumber daya ekonomi (pendapatan) konsumen, yaitu:
1. Sumber daya ekonomi individu
2. Sumber daya ekonomi keluarga
3. Sumber daya ekonomi rumah tangga
Selain pendapatan, sumber daya ekonomi lainnya yaitu kekayaan (asset /
nilai bersih) dan kredit. Kekayaan seseorang berkorelasi dengan pendapatan
orang tersebut.
Sumber Daya Sementara
Waktu menjadi variabel yang semakin penting dalam memahami perilaku
konsumen.
Karena konsumen mayoritas semakin mengalami kemiskinan akan waktu. Namun
demikian ada suatu bagian waktu yang dihabiskan untuk kegiatan yang sangat
pribadi yaitu waktu senggang.
Sumber daya kognitifProduk yang diklasifikasikan menurut sifat waktu
konsumen disebut barang waktu (time goods).
Barang yang Menggunakan Waktu
Produk yang memerlukan pemakaian waktu dala mengkonsumsinya. Contoh:
Menonton TV, Memancing, Golf, Tennis (waktu Senggang) Tidur, perawatan pribadi,
pulang pergi (waktu wajib)
Barang Penghemat Waktu
Produk yang menghemat waktu memungkinkan konsumen meningkatkan waktu
leluasa mereka. Contoh: oven microwave, pemotong rumput, fast food
Sumber Daya Kognitif
Pengertian sumber daya kognitif adalah kemampuan untuk secara lebih tepat
merepresentasikan dunia dan melakukan operasi logis dalam representasi konsep
yang berdasar pada kenyataan. Teori ini membahas munculnya dan diperolehnya schemata—skema
tentang bagaimana seseorang mempersepsi lingkungannya— dalam tahapan-tahapan
perkembangan, saat seseorang memperoleh cara baru dalam merepresentasikan
informasi secara mental. Teori ini digolongkan ke dalam konstruktivisme.
Kandungan Pengetahuan
Pengetahuan
Pengetahuan konsumen akan mempengaruhi keputusan pembelian.
Pengetahuan konsumen adalah semua informasi yang dimiliki konsumen mengenai
berbagai macam produk, serta pengetahuan lainnya yang terkait dan informasi
yang berhubungan dengan fungsinya sebagai konsumen.
Pengetahuan Konsumen terbagi kedalam tiga macam :
1. Pengetahuan Produk
2. Pengetahuan Pembelian
3. Pengetahuan Pemakaian
Keterangan:
Pengetahuan Produk
Pengetahuan produk adalah kumpulan berbagai macam informasi mengenai
produk. Pengetahuan ini meliputi kategori produk, merek, terminologi produk,
atribut atau fitur produk, harga produkdan kepercayaan mengenai produk.
Jenis Pengetahuan Produk:
(1) Pengetahuan tentang karakteristik atau atribut produk
(2) Pengetahuan tentang manfaat produk
(3) Pengetahuan tentang kepuasan yg diberikan produk kepada
konsumen
2. Pengetahuan Pembelian
Pengetahuan pembelian terdiri atas pengetahuan tentang toko, lokasi produk
di dalam toko dan penempatan produk yang sebenarnya di dalam toko tersebut.
Konsumen cenderung lebih senang mengunjungi toko yang sudah dikenalnya untuk
berbelanja, karena telah mengetahui dimana letak produk di dalam toko tersebut.
Perilaku Membeli:
1. Store Contact
Meliputi tindakan mencari outlet, pergi ke outlet dan memasuki outlet.
2. Product Contact
Konsumen akan mencari lokasi produk, mengambil produk tersebut dan
membawanya ke kasir.
3. Transaction
Konsumen akan membayar produk tersebut dengan tunai, kartu kredit, kartu
debet atau alat pembayaran lainnya.
3. Pengetahuan Pemakaian
Suatu produk akan memberikan manfaat kepada konsumen jika produk tersebut
telah digunakan atau dikonsumsi. Agar produk tersebut bisa memberikan manfaat
yang
maksimal dan kepuasan yang tinggi, maka konsumen harus bisa menggunakan
atau mengkonsumsi produk tersebut dengan benar.Produsen berkewajiban untuk
memberikan informasi yang cukup agar konsumen mengetahui cara pemakaian suatu
produk. Pengetahuan pemakaian suatu produk adalah penting bagi konsumen.
Organisasi Pengetahuan
Organisasi pengetahuan merupakan sesuatu untuk mengatur atau struktur
organisasi untuk mengelompokan sesuatu, organisasi ini di buat untuk
memudahkan penggunaan dokumen atau pengetahuan itu sendiri atau juga bisa mendeskripsikan
dokumen, isi, fitur dan tujuan, serta membuat dokumen-dokumen dan bagian yang
dapat diakses oleh orang-orang dalam mencari pesan yang isinya meliputi
pengetahuan. Organisasi pengetahuan bisa di artikan juga sebagai tentang
kegiatan seperti mendokumenkan, pengindeksan dan klasifikasi yang dilakukan di
perpustakaan, database, arsip dll kegiatan ini dilakukan oleh pustakawan,
arsiparis, spesialis subyek dan sekaligus oleh algoritma komputer.
Pengetahuan dalam suatu organisasi dapat menjadikan organisasi tersebut
memahami tujuan keberadaanya, diantara tujuan-tujuan tersebut yang terpenting
adalah bagaimana organisasi memahami cara mencapai tujuannya,
Organisasi-organisasi yang sukses adalah organisasi yang secara konsisten
menciptakan pengetahuan baru dan menyebarkanya secara menyeluruh didalam
organisasinya dan secara cepat mengadaptasinya kedalam teknologi dan produk
serta layanan mereka. Melihat perannya yang begitu penting bagi suatu
organisasi, maka semua pengetahuan yang dimiliki oleh suatu organisasi harus
dikelola dengan baik, sehingga pengetahuan tersebut dapat berperan optimal
untuk organisasinya.
Mengukur Pengetahuan
Pengukuran pengatahuan objektif (objective knowledge) adalah pengukuran
yang menyadap apa yang benar-benar sudah disimpan oleh konsumen di dalam
ingatan. Ukuran pengetahuan objektif, yang berfokus pada potongan informasi
khusus yang mungkin diketahui konsumen. Dan pilihan akhir untuk menilai
pengetahuan adalah dengan menggunakan ukuran pengetahuan subjektif (subjective
knowledge). Pengetahuan ini sireflesikan oleh pengukuran yang menyadap persepsi
konsumen mengenai banyaknya pengetahuan mereka sendiri. Pada dasarnya, konsumen
diminta untuk menilai diri mereka sendiri berkenaan dengan pengetahuan produk
atau keakraban mereka. Ukuran pengetahuan subjektif berrpusat di sekitar kesan
konsumen mengenai pengetahuan total dan keakraban mereka.
Akhirnya, pertimbangan diberikan pada metode alternatif untuk pengukuran
pengetahuan. Pengalaman pembelian atau pemakaian, walaupun tentu saja berhubungan
dengan pengetahuan, tidak harus memberikan indikasi yang akurat mengenai
beberapa persisnya informasi yang dimiliki konsumen.
Pengetahuan konsumen terdiri dari informasi yang disimpan di dalam ingatan.
Pemasar khususnya tertarik untuk mengerti pengetahuan konsumen. Informasi yang
dipegang oleh konsumen mengenai produk akan sangat mempengaruhi pola pembelian
mereka.Di dalam Psikologi kognitif dijelaskan bahwa ada dua jenis pengetahuan
dasar, yaitu pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural. Pengetahuan
deklaratif melibatkan fakta subjektif yang sudah diketahui. Pengetahuan
deklaratif sendiri dibagi menjadi dua kategori, yaitu pengetahuan episodik
(melibatkan pengetahuan yang dibatasi dengan lintasan waktu) dan pengetahuan
semantik (mengandung pengetahuan yang digeneralisasikan dan memberi arti bagi
dunia seseorang). Sedangkan pengetahuan prosedural mengacu pada pengertian
bagaimana fakta ini dapat digunakan. Fakta ini juga bersifat subjektif dalam
pengertian fakta tersebut tidak perlu sesuai dengan realitas objektif.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar